GPIB jemaat "IMMANUEL" di Probolinggo

62 335 421357 // 431237 , Rayon-B , Regio-II , BP Mupel Jatim ................................................................................................................. Tema (2006 - 2011) : Mempersiapkan Masa Depan Bangsa yang Damai dengan Sikap Tulus dan Jujur (Mazmur 37 : 37) ..................... Sub-tema (2006 - 2007) : Membangun Masa Depan dengan Semangat Perdamaian dan Pemulihan dalam Yesus Kristus (Roma 15 : 7)

Sunday, January 11, 2004

Minggu Epifania II , Kejadian 28 : 10 - 15

Minggu Epifania 2
Hari Minggu, 11 Januari 2004

JANJI PENYERTAAN ALLAH
Kejadian 28 : 10 15
Maka Yakub berangkat dari Bersyeba dan pergi ke Haran. Ia sampai di suatu tempat, dan bermalam di situ, karena matahari telah terbenam. Ia mengambil sebuah batu yang terletak di tempat itu dan dipakainya sebagai alas kepala, lalu membaringkan dirinya di tempat itu. Maka bermimpilah ia, di bumi ada didirikan sebuah tangga yang ujungnya sampai di langit, dan tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu. Berdirilah TUHAN di sampingnya dan berfirman: "Akulah TUHAN, Allah Abraham, nenekmu, dan Allah Ishak; tanah tempat engkau berbaring ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu. Keturunanmu akan menjadi seperti debu tanah banyaknya, dan engkau akan mengembang ke sebelah timur, barat, utara dan selatan, dan olehmu serta keturunanmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat. Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke manapun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini, sebab Aku tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu." (Kejadian 28:10-15 TB)

Nyanyian : Kidung Jemaat 401 : 1,2
Doa

Esau dan Yakub adalah saudara kembar. Esau, si sulung adalah anak kesayangan Ishak, sang ayah. la pandai berburu dan lebih suka tinggal di padang. Makanan kesukaan Ishak adalah hasil buruan yang dimasak Esau. Lain halnya dengan Yakub. Ribka lebih mengasihinya sebab ia lebih suka tinggal di kemah membantunya dan menjaga kambing domba. Tampaknya, sekalipun mereka kembar, sifat mereka berbeda.Perbedaan sifat anak anak menimbulkan perbedaan perlakuan orang tua terhadap mereka. Perbedaan ini ternyata bisa merenggangkan hubungan antar anak. Esau dan Yakub misa!nya menjadi semakin renggang. Hal ini makin jelas ketika Ribka menyuruh Yakub membawa makanan kepada ayahnya demi mendapatkan `berkat' yang akan diberikan kepada Esau. Setelah Esau mengetahui hal itu, ia ingin membunuh Yakub. Apakah Ribka akan kehilangan kedua anaknya?Mengatasi persoalan ini, Yakub menyingkir ke Haran untuk waktu yang belum pasti, paling tidak untuk menurunkan kepanasan amarah sang kakak. Di tengah situasi yang menyakitkan ini, Yakub dilanda kesepian yang amat hebat. la harus mengembara seorang diri bagai musafir. Jika ia lelah, hanya ada batu sebagai bantal kepalanya. Yakub seolah "terbuang" dari kehidupannya. Namun, di tengah kesunyian malam Yakub merasakan kehadiran Tuhan lewat mimpi. Allah berfirman akan menyertai, melindungi ke manapun ia pergi, dan tidak meninggalkannya sendirian.Apakah saat ini saudara juga mengalami kesunyian hidup seperti Yakub berjalan sendirian, kehilangan segala galanya dan hampir putus asa? Jangan bersedih! Bersyukurlah, sebab inilah saat terbaik dalam hidupmu untuk menyaksikan betapa Allah hadir dalam hidup saudara. Betapa besar kasih setia Nya, perlindungan, penyertaan, dan penghiburan Nya melebihi apa pun yang ada di dunia ini. Allah tak pernah meninggalkanmu, ia setia pada janji penyertaan Nya!

Doa.
Nyanyian : Kidung Jemaat 400 : 4