GPIB jemaat "IMMANUEL" di Probolinggo

62 335 421357 // 431237 , Rayon-B , Regio-II , BP Mupel Jatim ................................................................................................................. Tema (2006 - 2011) : Mempersiapkan Masa Depan Bangsa yang Damai dengan Sikap Tulus dan Jujur (Mazmur 37 : 37) ..................... Sub-tema (2006 - 2007) : Membangun Masa Depan dengan Semangat Perdamaian dan Pemulihan dalam Yesus Kristus (Roma 15 : 7)

Sunday, April 25, 2004

Minggu Paskah III , Markus 12 : 18 - 27

MINGGU PASKAH III
Hari Minggu 25 April 2004

HIDUP MELALUI KEBANGKITAN YESUS KRISTUS
Markus 12 : 18 27
Datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya: "Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita: Jika seorang, yang mempunyai saudara laki-laki, mati dengan meninggalkan seorang isteri tetapi tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu. Adalah tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang perempuan dan mati dengan tidak meninggalkan keturunan. Lalu yang kedua juga mengawini dia dan mati dengan tidak meninggalkan keturunan. Demikian juga dengan yang ketiga. Dan begitulah seterusnya, ketujuhnya tidak meninggalkan keturunan. Dan akhirnya, sesudah mereka semua, perempuan itupun mati. Pada hari kebangkitan, bilamana mereka bangkit, siapakah yang menjadi suami perempuan itu? Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia." Jawab Yesus kepada mereka: "Kamu sesat, justru karena kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah. Sebab apabila orang bangkit dari antara orang mati, orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga. Dan juga tentang bangkitnya orang-orang mati, tidakkah kamu baca dalam kitab Musa, dalam ceritera tentang semak duri, bagaimana bunyi firman Allah kepadanya: Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar sesat!" (Markus 12:18-27 TB)

Nyanyian : Kidung Jemaat 434: 1
Doa

Percakapan ini adalah refleksi iman gereja tentang berbagai persoalan disekitar hidup dan mati. Bagaimanakah keadaan orang sesudah mati? Apakah keadaannya sama seperti masih hidup di dunia, dan sebagainya? Sesungguhnya, persoalan seperti itu yang dihadapi Gereja pada perjumpaan dengan kebudayaan manusia.Markus menuliskan refleksi percakapan Yesus dengan orang Saduki tentang kebangkitan untuk menjawab persoalan jemaat. Yang benar dan pasti : ada kebangkitan orang mati. Allah itu hidup. la bukan Allah orang mati. la Tuhan diatas kematian.Kuasa maut gentar kepada Nya. Sebab itu, jemaat harus percaya kepada Allah yang hidup. "Kamu benar benar sesat (ayat 27). Mengapa Yesus menuduh orang Saduki? Hal itu bertolak dari keingin tahuannya tentang keadaan manusia sesudah mati. Bagaimanakah bentuk kehidupan manusia sesudah mati, jiklau pengikut Yesus percaya akan kebangkitan? Yesus berkata : Sesat. Manusia tidak perlu mempersoalkan apa yang dipikirkannya tentang kehidupan sesudah mati. Manusia dipanggil untuk percaya, bahwa Allah bekerja menghidupkan. Bagaimana bentuk kehidupan sesudah kematian, di dunia seberang sana, bukan urusan manusia.Sering kita pun sama seperti orang Saduki. Disebabkan rasa ingin tahu yang berkelebihan kita memasuki wilayah terlarang. Wilayah kerjanya Allah. Kita merekayasa Allah sesuai cara berpikir, padahal Allah tidak menghendakinya. la menghendaki kita percaya. Sampai batas batas tertentu, dimana akalbudi tidak dapat memasukinya, maka kita harus percaya kepada Allah yang tidak kita lihat, tetapi yang kita harapkan. Kita harus percaya, bahwa ada kehidupan setelah kematian, sebab itulah dasar pengharapan Kristen.

Doa.
Nyanyian : Kidung Jemaat 434: 2