GPIB jemaat "IMMANUEL" di Probolinggo

62 335 421357 // 431237 , Rayon-B , Regio-II , BP Mupel Jatim ................................................................................................................. Tema (2006 - 2011) : Mempersiapkan Masa Depan Bangsa yang Damai dengan Sikap Tulus dan Jujur (Mazmur 37 : 37) ..................... Sub-tema (2006 - 2007) : Membangun Masa Depan dengan Semangat Perdamaian dan Pemulihan dalam Yesus Kristus (Roma 15 : 7)

Thursday, January 13, 2005

e-SGD , 16 Januari 2005

MINGGU EPIPHANIA II
Hari Minggu, 16 Januari 2005

BERTOBAT DAN PERCAYALAH INJIL
Injil Markus 1 : 14 – 15


Saudara-saudara yang dikasihi Allah
Saat ini kita memasuki hari keenam belas dalam bulan Januari 2005, sebagai tahun anugerah ALLAH. Mungkin saja masih ada beberapa Jemaat atau kelompok orang Kristen, yang merayakan Natal (= kelahiran) Tuhan Yesus dan sekaligus Tahun Baru. Dalam iman Kristen kita ketahui bahwa Ia yang lahir dan hadir bagi kita adalah Yesus Kristus, Juruselamat manusia. Kehidupan dan karya-Nyalah itulah yang hendak kita renungkan dalam Minggu Epiphania II ini, sebagaimana perikop (ruang lingkup) bacaan firman Tuhan.
Mendahului kehadiran Tuhan Yesus, telah tampil Yohanes Pembaptis seorang pemberita Injil yang dipersiapkan Tuhan. Ia mengadakan penyegaran iman di padang gurun dan dengan suara lantang, ia berseru : “Bertobatlah dan berilah dirimu di baptis dan Allah akan mengampuni dosamu.” Yohanes pembaptis sadar bahwa ia hanya pembuka jalan dan mengarahkan orang banyak kepada Yesus Kristus, yang menjadi pusat berita keselamatan bagi manusia dan dunia ini. Yohanes pembaptis mengakui kuasa Yesus Kristus dan ia merasa tidak layak untuk melayani-Nya (bandingkan pasal 1 : 1 – 8). Tapi Allah berkenan memakai Yohanes Pembaptis sebagai alat-Nya untuk membaptis Tuhan Yesus. Hal itu menyatakan bahwa Allah memproklamirkan kepada dunia ini, bahwa dalam diri Yesus Kristus, Roh Allah dan kuasanya nyata untuk memberitakan kabar baik (pasal 1 : 9 – 11). Tugas Yohanes Pembaptis selesai sebagai pembuka jalan bagi kehadiran Yesus Kristus. Tibalah waktunya bagi dunia untuk mendengar dan menerima kabar baik dari Juruselamat dunia.

Saudara-saudara yang terkasih,
Pada umumnya disepakati bahwa Injil Markus ditulis sebelum tahun 70 (sebelum Yerusalem diruntuhkan). Injil ini merupakan Injil tertua atau yang pertama ditulis daripada ketiga Injil lainnya (Matius, Lukas, dan Yohanes). Ditujukan kepada orang-orang bukan Yahudi (khususnya orang Roma). Markus menyaksikan berita penting tentang karya keselamatan Allah bagi dunia dalam Yesus Kristus. Misalnya : Ia berkuasa atas roh jahat, atas penyakit dan atas maut. Rupanya orang bukan Yahudi (Roma), lebih fokus pada apa yang diperbuat Yesus Kristus dan mereka kagum sebab ucapannya sangat berkuasa. Karya keselamatan yang demikian, memang sangat dinantikan dan diharapkan oleh banyak orang (ochlos). Perbuatan Yesus yang penuh kuasa adalah bagaikan kebutuhan pokok (makan dan minum) yang diperlukan oleh manusia.
Masa yang dinanti-nantikan telah tiba dan dunia patut menyambut kehadiran-Nya. Jalan yang dipersiapkan bagi banyak orang untuk datang kepada Allah, kini telah tersedia. Yohanes menyaksikan : bahwa Yesuslah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku (Yoh. 14 : 6). Pernyataan ini penting, bahwa dalam Dia sajalah kuasa Allah dinyatakan dan Roh-Nya bekerja. Ia mengawali pelayanan-Nya di Galilea. Injil Allah diberitakan dan kabar baik diterima manusia. Kabar baik disampaikan, bahwa Yesus Kristus adalah Juruselamat dan Penebus dosa manusia. Allah mengerjakan keselamatan melalui dan dalam Tuhan Yesus. Yesus mengatakan : ”Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil !” Pernyataan ini amat dalam dan luas pemahamannya. Patut dihayati dengan pemaknaan iman.

Saudara-saudara yang kekasih,
Perkataan bahwa waktunya telah genap menunjukkan bahwa tibalah saatnya (= sekarang) berita keselamatan disampaikan dan dinyatakan kepada manusia. Sekaranglah waktunya bagi Tuhan Yesus, melakukan pekerjaan-pekerjaan-Nya dari Galilea. Kerajaan Allah dihubungkan dengan kehadiran dan pribadi Yesus Kristus. Dengan kata lain, Ia sendiri adalah Kerajaan Allah. Dalam Yesus Kristus, Allah hadir dan menyatakan kuasa-Nya. Tuhan Yesus bekerja sebagai Mesias, yang diperlengkapi oleh Roh Allah. Kemudian, manusia yang sudah lama menanti-nantikan dan merindukan-Nya, kini saatnya bagi mereka untuk menerima dan percaya kepada-Nya. Manusia diminta untuk bertobat dan percaya kepada Injil. Mengapa harus bertobat?
Bertobat artinya berbalik (balik kanan). Seorang pendaki gunung, ketika sadar bahwa dirinya berada pada jalan yang salah (sesat), maka sebelum terlambat, seyogyanya ia segera kembali pada jalan yang benar. Banyak pendaki gunung tersesat, wafat atau hilang karena salah jalan dan tidak mengikuti petunjuk jalan. Allah menghendaki supaya manusia bertobat dari segala dosanya. Kejahatan manusia yang begitu banyak dan merintangi manusia datang kepada Tuhan, harus ditinggalkan. Dosa jangan lagi menguasai manusia. Hidup manusia tidak boleh bertentangan dengan firman Tuhan. Oleh sebab itu, Tuhan Yesus datang membawa berita keselamatan supaya manusia bertobat dan percaya kepada-Nya. Manusia tidak dapat selamat kalau hidup dalam dosa. Manusia memerlukan pertolongan Tuhan. Itulah sebabnya, Ia datang ke dalam dunia ini untuk menyelamatkan manusia dari kuasa jahat. Barang siapa percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh. 3 : 16)

Saudara-saudara yang terkasih,
Hidup dalam pertobatan dan percaya pada Tuhan Yesus berarti kita patut berubah dari manusia lama yang penuh dengan perbuatan jahat menjadi manusia baru yang penuh dengan perbuatan baik, yang dilandasi oleh kasih Allah (band. Kolose 3 : 5 – 17). Berita Injil selalu mengandung kabar baik dan kita pun diminta untuk senantiasa melakukan perbuatan baik. Ia menguduskan kita sebagai umat-Nya yang rajin berbuat baik (band. Titus 2 : 14). Allah menghendaki, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya, patut taat melakukan perintah Allah, dalam hidupnya sehari-hari. Amin.

( SABDA GUNA DHARMA, Edisi 88 Januari – Pebruari 2005 )