GPIB jemaat "IMMANUEL" di Probolinggo

62 335 421357 // 431237 , Rayon-B , Regio-II , BP Mupel Jatim ................................................................................................................. Tema (2006 - 2011) : Mempersiapkan Masa Depan Bangsa yang Damai dengan Sikap Tulus dan Jujur (Mazmur 37 : 37) ..................... Sub-tema (2006 - 2007) : Membangun Masa Depan dengan Semangat Perdamaian dan Pemulihan dalam Yesus Kristus (Roma 15 : 7)

Monday, February 07, 2005

e-SBA KAKc , 13 Pebruari 2005


07 Minggu, 13 PEBRUARI 2005

POKOK UTAMA : YESUS dari Nazaret adalah Allah Yang Sejati dan Manusia Yang Sejati.
TUJUAN KURIKULER : Menjelaskan kepada warga jemaat dan pembaca bahwa dalam diri Yesus dari Nazaret, Allah menyatu dengan manusia berdosa.
POKOK BAHASAN : Di dalam dan melalui YESUS dari Nazaret, Allah telah datang ke dunia untuk membebaskan manusia dari kuasa dosa dan memberi kepada manusia hidup baru bersama Allah.
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM : Agar warga jemaat dan pembaca memahami dan mengimani bahwa Yesus adalah Tuhan yang datang ke dunia untuk memberi kehidupan baru bagi manusia, yaitu kehidupan bersama Allah.
SUB POKOK BAHASAN : Rencana Membunuh Yusuf.


Bahan Alkitab : KEJADIAN 37 : 12 – 24
Tujuan Pembelajaran Khusus : Agar anak dapat :
1. Menceritakan ulang kisah Yusuf dan saudara-saudaranya;
2. Mengemukakan pandangannya tentang arti cerita Yusuf bagi kehidupan mereka sehari-hari;
3. Merefleksikan cerita Yusuf melalui kegiatan mewarnai gambar.

MATERI PELAJARAN
KONTEKS (Kitab Kejadian)
Kitab Kejadian dalam Perjanjian Lama bahasa Ibrani deberi judul ”Beresith”, artinya ”Pada mulanya”. Judul itu diambil dari kata pertama dalam kitab Kejadian, ”Pada mulanya Allah menciptakan ... ”. Sedang dalam Perjanjian Lama bahasa Yunani (Septuaginta) kitab Kejadian diberi judul ”Genesis”, artinya ”asal mula”. Sebab kitab Kejadian menceritakan tentang asal mula segala sesuatu yang ada di alam semesta : asal mula alam semesta, asal mula manusia, asal mula bangsa-bangsa, dan asal mula bangsa Israel.
Dalam kitab Kejadian tidak dijelaskan nama penulis kitab ini. Tetapi Pentateukh, yaitu kelima kitab yang pertama dalam Perjanjian Lama (Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan) diterima sebagai kitab-kitab yang ditulis oleh Musa. Karena itu kelima kitab-kitab itu disebut sebagai Kitab Musa atau Taurat Musa (bandingkan 2 Raja-raja 14:6; Ezra 6:18; Nehemia 13:1; Daniel 9:11-13; Yohanes 5:46-47)
Dalam menceritakan tentang asal mula segala sesuatu, kitab Kejadian memulai dengan sebuah Pendahuluan (Kejadian 1:1 – 2:3). Setelah Pendahuluan, kitab Kejadian menceritakan asal mula dimulai dengan asal mula langit dan bumi dan diakhiri dengan asal mula bangsa Israel. Dalam menceritakan tentang asal mula segala sesuatu itu, kitab Kejadian selalu memulainya dengan mengatakan demikianlah riwayat (Kejadian 2:4) atau inilah daftar keturunan (Kejadian 5:1) atau inilah riwayat (Kejadian 6:1; 35:2) atau inilah keturunan (Kejadian 10:1; 11:10; 11:27; 25:12; 25:19; 36:1)
Cerita tentang asal mula segala sesuatu itu ditulis dalam urutan sebagai berikut : riwayat langit dan bumi (Kejadian 2:4 - 4:26); daftar keturunan Adam (Kejadian 5:1 – 6:8); riwayat Nuh (Kejadian 6:9 – 9:29); keturunan anak-anak Nuh (Kejadian 10:1 – 11:9); keturunan Sem (Kejadian 11:10-26); keturunan Terah (Kejadian 11:27 – 25:11); keturunan Ismael (Kejadian 25:12-18); keturunan Ishak (Kejadian 25:19 – 35:29); keturunan Esau (Kejadian 36:1-43); keturunan Yakub (Kejadian 37:2 – 50:26).
Cerita tentang Keturunan Yakub (Kejadian 37:2 – 50:26) menceritakan tentang kehadiran Yakub dan anak-anaknya di Mesir. Cerita ini diawali dengan cerita tentang Yusuf dijual ke Mesir (Kejadian 37:2-36). Kejadian 37:12-24 merupakan bagian dari cerita tentang Yusuf dijual ke Mesir.

PENJELASAN TEKS
Ayat 12-14
Yakub dan keluarganya adalah keluarga peternak. Mereka tinggal di lembah Hebron (ayat 14). Karena jumlah ternak mereka sangat banyak, anak-anak Yakub mengembalakan kawanan ternak mereka dari satu tempat ke tempat yang lain. Ketika anak-anak Yakub (kecuali Yusuf, Benyamin dan Dina) sedang menggembalakan kawanan ternak mereka di daerah Sikhem, Yakub menyuruh Yusuf menjenguk saudara-saudara untuk mengetahui keadaan mereka dan keadaan ternak mereka (ayat 14)
Ayat 15-17
Yusuf tidak menjumpai saudara-saudaranya di Sikhem, sebab saudara-saudaranya telah membawa kawanan ternak gembalaan mereka menuju daerah yang lain (ayat 15-16). Menurut informasi yang Yusuf peroleh dari orang-orang yang ia temui di Sikhem, saudara-saudara telah berangkat dari Sikhem menuju di Dotan. Karena itu Yusif pergi ke Dotan untuk menjumpai saudara-saudaranya (ayat 17).
Ayat 18-20
Anak-anak Yakub sangat membenci Yusuf, saudara mereka (ayat 18). Pertama, karena Yakub mengasihi Yusuf lebih dari Yakub mengasihi anak-anaknya yang lain (Kejadian 37:3-4). Kedua, karena Yusuf sering memberitahukan Yakub tentang kejahatan yang saudara-saudaranya lakukan (Kejadian 37:2). Ketiga, karena Yusuf mengatakan bahwa saudara-saudaranya kelak akan sujud menyembah Yusuf (Kejadian 37:5-11, 19). Karena itu nereka bermaksud untuk membunuh Yusuf (ayat 18) dan membuang jenazahnya ke dalam sebuah sumur (ayat 20).
Ayat 21-22
Ruben, sebagai anak sulung dari Yakub tidak setuju dengan rencana adik-adiknya itu. Untuk menyelamatkan Yusuf, adiknya dari rencana jahat anak-anak Yakub yang lain, Ruben mengusulkan agar mereka tidak membunuh Yusuf (ayat 21) melainkan memasukkan Yusuf ke dalam sumur yang ada di padang (ayat 22).
Ayat 23-24
Usul Ruben itu diterima oleh anak-anak Yakub yang lain. Ketika Yusuf berjumpa dengan saudara-saudaranya, anak-anak Yakub itu menangkap Yusuf, membuka pakaiannya (ayat 23) dan memasukkan Yusuf ke dalam sumur yang tidak berair (ayat 24).

PEMAHAMAN TEOLOGI
Manusia merancang kebinasaan bagi sesamanya. Tetapi Tuhan berkuasa mengubah rancangan kebinasaan itu menjadi rancangan damai sejahtera. Anak-anak Yakub merencanakan untuk membunuh Yusuf, saudara mereka. Tetapi Tuhan dengan kuasa-Nya mengubah rencana jahat itu. Sebab Tuhan mempunyai rencana yang indah dengan Yusuf. Melalui Ruben, anak sulung Yakub.

PENERAPAN
Terkadang anak-anak juga tergoda untuk berlaku curang baik terhadap adik/kakak maupun temannya. Allah tidak menghendaki hal tersebut dilakukan oleh anak-anak-Nya. Allah dapat mengubah tipu muslihat manusia untuk Ia pakai mendidik demi kebaikan mereka. Sebaliknya Allah juga sanggup untuk melindungi anak-anak-Nya dari berbagai upaya tipi muslihat iblis terhadap anak manusia.

CONTOH CERITA
Suatu saat, Adi yang sedang menikmati kue kesukaannya bermain di halaman rumahnya. Dari jauh ia melihat temannya, Rudi, menghampirinya. Kuatir bahwa Rudi akan meminta kue kesukaannya, maka ia menyembunyikan kue dalam genggamannya ke balik punggungnya. Ia tak menyadari bahwa anjing kesayangannya sedang memperhatikan kue yang ada dalam genggamannya. Rudi melihat keanehan pada tingkah Adi, kemudian bertanya ”apa yang kamu sembunyikan itu Di ?”, ah tidak ada, hanya tanganku sedang sakit saja, jawab Adi!”. Pasti kamu sedang menyembunyikan kue, karena mulutmu ada makanan yang tersisa, kata Rudi pada Adi. Adi tetap mengelak karena takut kuenya dimintai oleh Rudi. Tak lama kemudian, anjing kesayangan Adi yang sejak tadi meneteskan liurnya karena menginginkan kue Adi, datang mendekat dan dalam sekejap ia merebut kue dalam genggaman Adi. Melihat hal tersebut Adi bersedih dan marah karena kue yang ia sembunyikan dari Rudi justru diambil oleh anjing kesayangannya. Akhirnya ulah Adi diketahui oleh Rudi, betapa malunya dia. Ketika kita merancang suatu rencana yang tidak baik, maka Tuhan akan bertindak untuk membuat kita menyesalinya.

AKTIVITAS
1. Kakak pelayan menceritakan contoh cerita di atas, kemudian menjelaskan cerita tentang Yusuf.
2. Ajaklah anak layan untuk mewarnai gambar Yusuf dan saudara-saudaranya.
3. Dapat juga dipilihkan aktivitas lainnya, sesuai dengan konteks setempat.


Pdt Ny D Meijer-H , M. Th.

( SABDA BINA ANAK Kelas Anak Kecil edisi Januari-Pebruari 2005 )