GPIB jemaat "IMMANUEL" di Probolinggo

62 335 421357 // 431237 , Rayon-B , Regio-II , BP Mupel Jatim ................................................................................................................. Tema (2006 - 2011) : Mempersiapkan Masa Depan Bangsa yang Damai dengan Sikap Tulus dan Jujur (Mazmur 37 : 37) ..................... Sub-tema (2006 - 2007) : Membangun Masa Depan dengan Semangat Perdamaian dan Pemulihan dalam Yesus Kristus (Roma 15 : 7)

Saturday, March 05, 2005

e-SGD , 06 Maret 2005

MINGGU PRAPASKAH IV
Hari Minggu, 6 Maret 2005

MISI HAMBA ALLAH SEBAGAI TERANG BAGI BANGSA-BANGSA
( Yesaya 42 : 1 - 9 )

Hamba Allah ini, adalah orang-orang yang dipilih oleh Tuhan sendiri, dipegang dan dituntun oleh Tuhan sendiri. Hamba Allah ini dipenuhi dan dilengkapi oleh Roh Allah. Ia mengemban misi menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa. Ia juga diutus menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang bagi bangsa-bangsa. Suatu misi yang tidak terbatas hanya bagi kalangan sendiri, umat Israel umpamanya; tetapi suatu misi universal semesta dan mencakup seluruh bangsa-bangsa dan umat manusia. Hamba Allah yang akan menegakkan keadilan atau hukum di muka bumi ini, adalah hamba yang dirindukan dan dinanti-nantikan. Segala pulau mengharapkan pengajarannya. Ia digambarkan juga mempunyai metode atau cara sendiri dalam menegakkan hukum itu. Ia tidak bertindak terburu-buru dan sewenang-wenang. Ia mengayomi dan memberikan perhatian kepada yang lemah dan tak berdaya. Dan Ia sendiri tidak akan menyalahgunakan kekuasaan yang ada di tanganNya. Tuhan Allah akan melindunginya sehingga dia sendiri tidak akan pernah gagal, dikalahkan apalagi lenyap dari muka bumi ini. Ia sepenuhnya mengandalkan Tuhan Allah dalam menunaikan tugas-tugasnya.
Hamba Allah ini akan membuka mata orang yang buta, membebaskan orang yeng terbelenggu. Orang yang tinggal didalam kegelapan akan melihat terang yang datangnya dari Tuhan. Melalui hamba Allah ini manusia akan memperoleh pencerahan. Manusia tidak akan lagi menjadi penyembah-penyembah berhala dan akan mengenal Tuhan - Allahnya - serta memberikan hormat, puji-pujian, kemuliaan kepada Tuhan Allah satu-satunya yang layak menerima semuanya itu. Melalui hamba Allah segala nubuat para nabi dahulu kala akan digenapi Tuhan Allah.
Siapa Hamba Allah ini jika bukan Yesus Kristus yang dipenuhi dan diurapi oleh Roh Kudus. Hamba Allah yang taat dan setia, bahkan ketika harus mati di kayu salib. Yesus Kristus adalah Hamba Allah yang menderita itu. Ia yang datang memberitakan Injil kerajaan Allah. Ia yang datang menyatakan kebenaran, keadilan dan kasih Allah di muka bumi ini. Tuhan Yesus adalah terang bagi bangsa-bangsa itu. Tuhan Yesus adalah terang dunia. Tuhan Yesus adalah juga perjanjian baru umat manusia dengan Tuhan Allah, Perjanjian Anugerah yang Allah berikan bagi keselamatan umat manusia. Dalam Yesus Kristus, Allah Bapa telah menggenapi janji-janjiNya.
Gereja yang telah dipanggil dan diutus oleh Tuhan Yesus ke dalam dunia ini adalah juga hamba Allah. Gereja dipanggil dan diutus untuk melanjutkan misiNya diatas bumi ini. Gereja tidak berada untuk dirinya sendiri, tetapi untuk dunia ini, untuk umat manusia dan alam semesta ini. Gereja dipanggil untuk memberitakan Injil kerajaan Allah, menegakkan keadilan dan kebenaran hukum Allah. Gereja juga dipanggil menjadi terang bagi bangsa-bangsa. Melalui pemberitaanya Gereja terpanggil membebaskan manusia dari kebutaan, kebodohan dan kegelapan jiwa dan rohaninya. Gereja terpanggil membebaskan manusia dari ketidaktahuannya, dari penyembahan bermacam-macam berhala, dan membawa umat manusia kembali berbakti kepada Sang Pencipta, Tuhan Allah yang patut disembah dan dipuji. Allah satu-satunya, Sang Khalik langit dan bumi, sekaligus juga Sang Penebus dan Juruselamat dunia.
Apakah gereja sebagai hamba yang dipanggil dan diutus Tuhan ditengah-tengah dunia ini dengan taat dan setia menjalani tugas dan misi Tuhan yang dipercayakan kepadanya ? Gereja memang tidak boleh hanya mengandalkan kemampuannya sendiri, Ia juga harus selalu mengandalkan kuasa Tuhan, Roh Kudus yang diutus melengkapi dan menyertainya. Hanya dengan demikian gereja akan memiliki keberanian dan kemampuan menjalankan tugas-tugasnya.
Gereja memiliki tugas panggilan dan pengutusan yang tidak ringan di dunia sekarang ini. Gereja ditantang menghadaoi roh zaman ini yang kuat pengaruhnya dan telah menyesatkan banyak orang. Gereja yang membawa terang dibutuhkan kehadirannya sekarang juga. Bukan sebagai lembaga saja melainkan juga pribadi-pribadi dari orang percaya itu sendiri : Apakah kita dapat menjadi pembawa terang ? Karena Tuhan Yesus senidiri pernah berkata : " Kamulah terang dunia ! Kamulah garam dunia !". Kita butuh terang dalam kehidupan pribadi kita. Kita butuh terang dalam kehidupan rumah tangga kita. Kita butuh terang dalam hidup persekutuan kita. Tuhan Yesus, Firman Allah, adalah terang itu. Oleh karena itu, hanya bersama Yesus, hidup dalam Yesus, terang hidup itu. Kita dapat menjadi terang. Gereja dapat menjadi terang. Terang bagi banyak orang dan terang bagi bangsa-bangsa.

( SABDA GUNA DHARMA , Edisi 89 Maret - April 2005 )